Kota Surabaya terus menunjukkan keseriusannya dalam meningkatkan keamanan lingkungan melalui teknologi. Di tengah keterbatasan anggaran, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tetap melanjutkan program pemerataan pemasangan CCTV di tingkat Rukun Warga (RW) pada tahun 2025. Langkah ini dinilai sebagai strategi efektif untuk membangun sistem keamanan berbasis komunitas yang kuat dan modern.

Program ini merupakan bagian dari visi besar Surabaya menuju smart city yang aman, tertib, dan berbasis data. Dengan memanfaatkan teknologi pengawasan digital, Pemkot ingin memastikan bahwa setiap lingkungan, terutama kawasan padat penduduk, memiliki akses terhadap sistem pemantauan yang andal.
Tujuan Program Pemerataan CCTV di Surabaya
Surabaya adalah salah satu kota besar di Indonesia dengan kepadatan penduduk yang tinggi di berbagai wilayah. Beberapa kawasan bahkan tergolong rawan terhadap kejahatan jalanan, pencurian kendaraan, dan gangguan ketertiban umum.
Program pemasangan CCTV di RW ini bertujuan untuk:
- Meningkatkan keamanan lingkungan
- Mempermudah pengawasan oleh aparat kelurahan dan Satpol PP
- Menghidupkan kembali sistem keamanan berbasis warga (siskamling digital)
- Memberikan rasa aman bagi warga, khususnya di malam hari
Melalui program ini, diharapkan setiap RW memiliki minimal 4 titik kamera pengawas yang terhubung secara lokal.
Spesifikasi dan Fitur Kamera CCTV
Kamera CCTV yang dipasang di tiap RW memiliki spesifikasi modern yang memadai untuk pengawasan lingkungan, di antaranya:
- Resolusi minimal 1080p (Full HD) untuk kualitas gambar jernih
- Fitur night vision untuk pemantauan malam hari
- Motion detection: sistem hanya merekam saat ada aktivitas gerak
- Penyimpanan melalui DVR/NVR yang dikelola oleh pengurus RW
- Akses pantauan lokal via monitor atau ponsel pengurus keamanan
CCTV ini ditempatkan di lokasi strategis seperti pintu masuk gang, dekat pos ronda, persimpangan padat, dan area umum seperti taman atau lapangan.
Sumber Anggaran dan Mekanisme Pelaksanaan
Menariknya, program ini tetap dijalankan meski Pemkot Surabaya melakukan efisiensi anggaran pada 2025. Sumber dana yang digunakan antara lain:
- Anggaran Kelurahan dan Kecamatan
- Partisipasi warga secara gotong royong
- Bantuan CSR dari perusahaan yang beroperasi di wilayah Surabaya
Pemkot memberikan keleluasaan kepada masing-masing kelurahan untuk menentukan prioritas lokasi pemasangan, sementara pelaksanaan teknis dilakukan oleh tim Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Sistem ini masih bersifat lokal atau mandiri, namun ke depan akan dirancang untuk terintegrasi dengan Surabaya Intelligent Transport System (SITS) dan dashboard monitoring kota.
Peran Aktif Masyarakat
Keunikan program ini terletak pada partisipasi warga. Pengurus RW dan tokoh masyarakat dilibatkan sejak awal, mulai dari pemetaan lokasi, pengadaan perangkat, hingga pemeliharaan.
Warga didorong untuk:
- Mengawasi secara berkala kondisi kamera
- Melaporkan kerusakan atau gangguan teknis
- Mengakses rekaman CCTV jika terjadi insiden di lingkungan mereka
Dengan sistem ini, warga menjadi bagian dari solusi keamanan, bukan hanya objek perlindungan.
Manfaat Jangka Panjang Program Ini
Program pemerataan CCTV di tingkat RW memberikan berbagai manfaat nyata, di antaranya:
- Menurunkan angka kriminalitas, karena pelaku kejahatan cenderung menghindari area yang terpantau
- Mempermudah aparat kelurahan dalam menindak pelanggaran atau gangguan sosial
- Memberikan rasa aman bagi masyarakat, terutama kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia
- Meningkatkan efektivitas sistem siskamling, yang kini didukung teknologi
- Menjadi bukti digital jika terjadi konflik, kecelakaan, atau kejadian penting lainnya
Lebih dari itu, program ini memperkuat solidaritas warga dalam menjaga keamanan lingkungan secara kolektif.
Tantangan dan Rencana Pengembangan
Walau memberikan banyak manfaat, program ini juga menghadapi beberapa tantangan:
- Keterbatasan SDM pengelola di tingkat RW
- Risiko kerusakan teknis karena cuaca atau gangguan listrik
- Belum adanya sistem terpadu antar-RW
Sebagai solusi, Pemkot merencanakan pelatihan teknis bagi pengurus RW dan akan mengembangkan dashboard pengawasan berbasis cloud agar sistem lebih terintegrasi. Juga sedang dikaji kemungkinan penyediaan anggaran pemeliharaan tahunan yang berasal dari kelurahan.
Pemerataan CCTV di tingkat RW menjadi bukti nyata bahwa Surabaya tidak hanya berbicara soal teknologi canggih, tapi juga tentang keamanan inklusif dan berbasis komunitas. Program ini berhasil mendorong partisipasi warga, meningkatkan rasa aman, serta menjadi bagian penting dari upaya membangun kota cerdas yang nyaman untuk semua.
Dengan dukungan pemerintah, masyarakat, dan kolaborasi lintas sektor, program ini berpotensi menjadi percontohan nasional untuk sistem keamanan lingkungan berbasis teknologi. Surabaya membuktikan bahwa keterbatasan anggaran bukan halangan untuk terus bergerak maju—asal ada niat, strategi, dan kemauan gotong royong.